Perbedaan Pakan Ayam Bangkok Terbaik Berdasarkan Umurnya

Perbedaan Pakan Ayam Bangkok Terbaik Berdasarkan Umurnya. Dalam memelihara ayam bangkok memang tidak bisa sembarangan dan diperlukan pengetahuan yang dalam mengenai bagaimana untuk memelihara ayam bangkok yang benar. Terutama pada bagian pakan, untuk memberi makan ayam bangkok anda tidak bisa memberi makanan asal yang hanya bisa membuat ayam bangkok anda kenyang, tapi juga membutuhkan pakan yang bergizi untuk membantu ayam bangkok anda tumbuh menjadi ayam bangkok yang memiliki tubuh proposional.

Dalam memberikan pakan pada ayam bangkok anda bisa membedakan pakannya melalui umur ayam tersebut. Karena umur ayam bangkok menentukan kebutuhan gizi yang harus diutamakan. Misalnya untuk ayam yang masih kecil, ayam tersebut lebih membutuhkan banyak kalsium, dan untuk ayam bangkok yang dewasa lebih membutuhkan protein.

Pembagian pakan ayam bangkok berdasarkan umurnya :

Ayam Bangkok Umur 0 – 7 Hari :

Ayam bangkok yang baru lahir memerlukan asupan kalsium yang lembut, jadi anda bisa memberikan susu bayi dan juga bubur bayi untuk ayam bangkok anda. Susu bayi memiliki kalsium yang tinggi dan juga mudah dicerna oleh ayam yang baru lahir. Berikan lah susu dan bubur bayi ini sedikit-sedikit karena pencernaan ayam yang belum berumur 7 hari masih sangat rentan. Jadi jika terlalu banyak mungkin akan membuat ayam sulit mengeluarkan kotorannya.

Ayam Bangkok Umur 7 Hari – 3 Bulan :

Setelah ayam anda berumur 7 hari, anda bisa memberikan pakan khusus anak ayam yaitu voor 591 (Hi-Pro-Vite). Anda boleh melanjutkan memberikan susu bayi, namun jika susu terlalu mahal anda bisa mengganti susu dengan kalk nellco 500g.

Ayam Bangkok Umur 3-6 Bulan :

Pada umur ini ayam bangkok sudah menjadi remaja, mulailah memberikan makanan bebas tapi mengandung protein yang tinggi. Makanan yang paling bagus adalah jenis ikan-ikanan seperti lele, nila atau bekicot.

Ayam Bangkok Umur 6 Bulan keatas :

Ayam yang berumur 6 bulan keatas telah dianggap dewasa, anda sudah bebas memberikan makanan apa saja namun tetap yang memiliki gizi yang cukup. Seperti beras merah, jagung, dedak dll.